Friday, May 31, 2013

Lapis Surabaya

       

       Awalnya saya nggak ingat kalau Lapis Surabaya ini adalah salah satu kue lapis khas Indonesia yang bisa disetorkan untuk challenge #10 IDFB, mungkin karena namanya bukan Lapis Padang kali ya... hehe. Jadilah saya mengira yang bisa disetorkan itu cuma Lapis Beras atau Lapis Legit. Kalau Lapis Beras, hmm... saya nggak yakin saya akan sabar membuatnya. Sedangkan Lapis Legit, nyaamm... pengen bikin, sih, tapi apa daya, telurnya yang sebanyak antah itu bikin ngeri. Trus, pas udah ada yang nyetor Lapsur, baru deh saya punya tekad kuat ntuk ikutan challenge #10 kali ini. Selain sebagai laporan untuk IDFB, saya juga sudah bisa mencoret salah satu target Azed Culinary dengan mengeksekusi kue ini. Nah lho, telurnya kan 30 butir juga, Azed? hehe, iyaya... telurnya memang 30 butir juga, tapi kan bisa dibagi 3. Selain itu, lapisannya kan nggak sebanyak Lapis Legit. hohoho. ^_^




       Nah, jadi apasih sebenarnya Lapis Surabaya ini? Oke, kue ini adalah salah satu layer cake yang populer di Indonesia. Kue ini terkenal sangat lembut, mungkin karena pemakaian telurnya yang sangat banyak. Resep aslinya cake ini memang menggunakan lapisan coklat di bagian tengah, namun karena foodie Indonesia kreatif semua, maka jadilah Lapis Surabaya dengan Lapisan Hijau yang menggunakan tepung green tea untuk lapisan tengahnya seperti yang dibuat mbak Ricke di sini. Selain itu, ada lagi yang memariasikan lapisan kuningnya dengan rasa jeruk seperti yang dibuat mbak Nina di sini.

        Untuk perekat antar layernya, biasanya digunakan selai strawberry. Kue yang lembut berpadu dengan selai strawberry yang rada-rada asam, hmmm... jadi ngiler makan lapsur lagi. Buat yang nggak punya selai strawberry, ya sudah, ganti saja dengan selai apa saja insyaAllah tetap enak. :) 





         Seperti yang sudah saya tuliskan tadi, Lapsur-singkatan keren Lapis Surabaya-ini adalah kue yang populer. Jadi, teman-teman yang udah kebelet banget pengen makan Lapsur, bisa cari kue ini di toko-toko bakery ternama atau terdekat di kota teman-teman. :P Kue ini dihargai sekitar 8 ribu hingga 11 ribu rupiah per potongnya.

       Untuk pengalaman pertama saya bikin lapsur ini, saya bikin 1/3 resep saja. Jadi saya cuma ngabisin telur 10 butir yang insyaAllah  gak perlu mewek habis-habisan kalau gagal. haha. Dengan 1/3 resep ini, kita bakal dapat Lapis Surabaya seukuran loyang brownies. Resepnya Lapis Surabaya pertama ini saya ambil dari blog mbak Ricke tercinta, Ordinary Kitchen. Kamsahamnida', Eonni. ^_^




Lapis Surabaya (1 resep)
Recipe by Rachmah Setyawati, modified by Ricke Indriani

Bahan:
30 butir kuning telur
6 butir putih telur
300 gr gula pasir
20 gr emulsifier
160 gr tepung terigu protein sedang (segitiga biru)
30 gr susu bubuk full cream
25 gr tepung maizena
300 gr mentega, cairkan
1 sdm coklat pasta / 20gr coklat bubuk
Vanilla essence
250 gr selai nanas

Cara membuat:
1. Panaskan oven 160'C. Siapkan 3 buah loyang persegi ukuran 24x24x4 cm olesi mentega dan alasi dengan kertas roti. Sisihkan.

2. Campur dan ayak terigu, maizena dan susu bubuk. Sisihkan.

3. Kocok telur, gula dan emulsifier hingga mengembang, putih dan kental sekali dengan mixer kecepatan tinggi. Masukkan essence vanilla. Kocok rata sebentar.

4. Masukkan campuran terigu sedikit demi sedikit sambil dikocok dengan mixer kecepatan paling rendah sampai rata.

5. Masukkan mentega cair, aduk rata dengan spatula. Pastikan seluruh mentega sudah tercampur rata, jangan ada yang mengendap. Bagi adonan 3 bagian, beri satu bagian adonan dgn pasta coklat. Tuang ke dalam loyang dan panggang selama 25-30 menit/ hingga matang dan permukaannya kecoklatan.

6. Jika sudah matang, angkat, segera balik kue dari loyang, dinginkan.

5. Setelah dingin, perciki setiap lapisan cake dengan simple sirup (saya nggak pakai), kemudian olesi dengan selai dan tumpuk ketiga lapisan cake. Tekan sedikit agar menempel. Rapikan pinggiran cake agar terlihat cantik.



Tuesday, May 7, 2013

Brownies Pisang

Kebanyakan teman-teman food blogger mbikin cake yang menggunakan pisang saat punya pisang yang sudah terlalu matang sehingga kalau dibiarkan akan berakhir menjadi pisang busuk padahal beli pisangnya rada-rada mahal. :D. Wah, kasihan sekali teman-teman. Andai saya bisa mengirimkan pisang lewat internet, dah saya bagi-bagi tuh ke teman-teman dan mbak-mbak IDFB. Kenapa? Apakah saya punya cukup uang untuk membeli pisang untuk semua sahabat dunia maya? Jawabannya, tidak saudara-saudara. Bahkan kalau disuruh beli pisang untuk saya sendiri, saya bakal pikir-pikir dua kali mbelinya jika memang harga pisang mahal. Nah, alasannya adalah, Alhamdulillah saya punya banyak pohon pisang. Ada pohon, tentu insyaAllah ada buahnya. Hehe, #berteletele. #tabok

Hal yang paling harus saya syukuri adalah, pohon pisang yang berbuah itu letaknya di sebelah kamar saya. Ihihihi, coba bayangkan betapa bosannya sukanya saya dengan pisang. Kan, yang namanya pisang, sebelum pohon induknya mati dia sudah mempersiapkan tunas barunya, kan? Jadi, sejak saya SD, kalau buka jendela pasti selalu disambut pohon pisang. Maka, prosesi membuka jendela akan menjadi lebih indah dan menenangkan saat salah satu pohon pisang berbuah. ^_^

Mungkin karena stok pisang yang melimpah, saya tidak begitu sumringah dan ngiler saat melihat resep masakan yang berbahan pisang. (Lho, harusnya sebaliknya, ya.) Tapi, kalau pisangnya dicampur keadonan coklat, ah ini cerita lain. Saya harus coba, saudara-saudara. Sebelumnya, sudah pernah dicoba Rich n Moist chocolate Banana Cake yang Alhamdulillah nikmat. Keberhasilan proses, hasil serta rasa Banana cake itu bikin saya termotivasi untuk browsing-browsing resep pisang lagi. Nah, syukurlah saya berteman dengan mbak-mbak yang jago masak dan punya ide-ide brilliant untuk kreasi dapurnya. Jadi, pas mbak Citra Ummu Fatima posting tentang Brownies Pisang, hari itu juga saya langsung coba eksekusi di dapur Azed Culinary. Alhamdulillah enak. Nyaaam. Syukron jazakillah resepnya, Ummi… :)

Oia, di resep aslinya, Ummu Fatima menggunakan tepung ketan+maizena karena memang Ummunya Fatima senang sama yang gluten free. Mungkin karena sedang hamil ya, mbak? Berhubung saya nggak punya tepung ketan dan nggak sedang hamil, jadi nggak masalah mbikinnya pakai tepung terigu. Awalnya saya pikir tetap harus menggunakan maizena, tapi setelah konsul ke Mbak Citra, baru deh dapat solusinya. Kalau teman-teman berminat sama resep-resep yang gluten free ataupun no food addictive, di blognya Mbak Citra banyak tuh. Tafadhol dikunjungi.







Brownies Pisang
By: Dan Azed (Source: Ummu Fatima)


Bahan :

100 ml minyak sayur 

120 gr dark cooking chocolate (DCC) , potong kecil2



2 btr telur

80 gr gula pasir 



100 gr tepung terigu

200 gr pisang cavendish atau pisang ambon (yang sudah dikupas kulitnya), lumatkan 

25 gr coklat bubuk



Taburan :

kacang tanah yang sudah digoreng/oven, tumbuk kasar (skip coz gak mau repot :D)



Cara membuat :



1. Panaskan oven 180 deg C

2. Panaskan minyak sayur sebentar, masukkan DCC, aduk rata hingga DCC leleh. Biarkan hingga dingin. (Note dr Ummi: panaskan minyaknya sebentar aja, klo terlalu panas, DCC nya bisa mringkil2)

3. Campur tepung beras, maizena dan coklat bubuk, ayak, sisihkan.

4. Mixer telur dan gula dengan kecepatan tinggi hingga mengembang (tidak perlu sampai kental). Kecilkan kecepatan mikser menjadi 1, lalu tambahkan campuran tepung dan coklat bubuk. Aduk hingga rata (asal rata).
5. Masukkan pisang, aduk kembali hingga rata.

6. Selanjutnya masukkan masukkan campuran DCC dan minyak sayur. Aduk kembali hingga rata.

7. Tuang di loyang persegi 18 cm yang sudah dioles margarin/minyak, taburi kacang tanah tumbuk.

8. Oven hingga matang dengan suhu 180 derajat selama 25-30 menit atau hingga matang.



       Betul deh kata Ummi, rasa n tekstur brownies ini bikin surprise. Enak Enak Enak. :D 
         Busway, eh maksudnya by the way, saya baru ingat kalau resep ini saya bakar menggunakan double pan, makanya jadi tipis begitu. (Rada hangus juga sih, soalnya ini pertama kalinya baking pakai double pan 8), jadi belum tahu harusnya dibakar berapa menit dan dengan api gimana :D)

Monday, May 6, 2013

Tiramisu (Halal is a Must ^_^)


Tiramisu oh tiramisu, ada nggak sih yang nggak pernah dengar kata tiramisu? Kalau mencobanya, wajar kalau ada yang belum, tapi mendengarnya? Hmm…





Tiramisu ini adalah salah satu dessert alias pencuci mulut yang popular. Dessert ini berasal dari Italia. Kayaknya segala yang pakai keju asalnya dari sono, ya? Tiramisu ini adalah gabungan dari keju dan kopi. Kalau kopi dan susu digabung, jadilah dia latte jika kandungan susunya lebih dan cappucino jika kandungan susunya kurang. Sedangkan kopi dan coklat, namanya mocca. Itu setau saya, lho. Hehe. Nah, yang saya baru tahu setelah menjadi food blogger ini, ternyata keju yang digunakan untuk membuat tiramisu bukan sembarang keju. Keju mascarpone, namanya. Woalaaah… cari di mana lagi tu keju? Eh, ternyata Alhamdulillah, di Foodmart Basko Grand Mall Padang ada, tapi eits… harganya selangit. Innalillah.

Selain kejunya yang khas, rhum yang digunakan untuk dessert ini juga khas. Kahlua namanya. Mbak Eeyand dan juga saya, tentu saja dan sudah pasti, tidak akan menggunakan kahlua tersebut. Jangankan kahlua, rhum saja yang banyak beredar di TBK tidak akan pernah saya pake. Kenapa? Aduuuhhh… udah jelaslah ya, SEGALA SESUATU YANG MENGANDUNG ALCOHOL WALAU OBAT BATUK SEKALIPUN HARAM UNTUK DIKONSUMSI UMAT MUSLIM. (lho, kok jadi sewot? :D). Oia, berarti ntar klo beli tiramisu yang udah jadi, perlu diliat dulu ada atau enggak sertifikat halal restonya. Ya, toh? (Upss...ternyata info yang saya tulis tentang kahlua di sini salah. Info yang benarnya sudah ditulis mbak Pepy di kolom komentar. Thanks sudah meluruskan kebengkokan info saya, mbak... #kecup)

Well, Tiramisu ini termasuk resep yang sudah saya targetkan untuk dieksekusi di tahun 2013 ini. Berhubung kehidupan saya untuk bulan-bulan ke depan belum jelas dan didukung dengan keberadaan keju mascarpone di Foodmart Basko, maka inilah saat yang tepat untuk merealisasikan target tersebut. Jiaaahaha…


Resepnya saya ambil dari blog salah satu guru dunia maya saya, mbak Eeyand. ^_^. Syukran jazakillah atas resepnya, mbak… Semoga mbak makin rajin update blognya biar saya bisa sering-sering nyontek. Ihihihi. Eniwei, resep mbak Eeyand saya coret-coret dikit karna kekurangan bahan. Afwan ya, mbak… :-)






Tiramisu
By: Dan Azed (Source : Mbak Yulyan Parwati)

Bahan:

75 gr sponge finger, potong-potong
(saya pake lady finger, resep menyusul, insyaAllah) betewe, sponge finger sama lady finger ini sama nggak sih? Hehehe #tutupmukapakeplastiksegitiga


Bahan larutan kopi : aduk rata

2 sdt kopi instant
1 sdm gula pasir
100 ml air mendidih


Bahan krim keju :

2 kuning telur
15 gr gula pasir halus
300 gr keju mascarpone
(saya: 250 gr keju mascarpone dan 50 gr whip cream)
1/2 sdt pasta tiramisu
(skip..skip..skip… :D)


2 putih telur
1/8 sdt garam
35 gr gula pasir halus


Bahan taburan :

10 gr coklat bubuk

Cara:


1.  Krim keju : kocok kuning telur dan gula pasir sambil direndam dalam mangkuk berisi air panas sampai gula larut. Angkat dari rendaman dan kocok lagi sampai kental, sisihkan.

2. Kocok keju marcarpone (dan pasta tiramisu) asal rata. Masukkan kocokan kuning telur. Kocok rata, sisihkan.

3. Kocok putih telur dan garam sampai setengah mengembang. Masukkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil dikocok sampai mengembang.

4. Masukkan sedikit-sedikit ke kocokan keju sambil dikocok perlahan. Masukkan ke dalam kantong plastik segitiga.

5. celup lady finger (sponge finger) dalam larutan kopi.

6. Tata didasar gelas kecil. Semprotkan krim keju. Tutup lagi denganlady finger (sponge finger) yang sudah dicelup campuran kopi. Tutup lagi atasnya dengan krim keju.

7. Ayakkan coklat bubuk di atasnya, sajikan dingin.



        Masya Allah... ternyata memang nikmat sungguh. :)